Ada apa dengan hari ini ?

Dulu mereka terlahir sama, dengan tangis, dulu mereka sama, pernah belajar bicara, pernah belajar menulis, pernah belajar berjalan. Kini, kami yang dulu juga belajar bicara sedang dibungkam saat mereka beretorika dan menipu. kami yang dulu juga belajar menulis, tak diberi tinta saat mereka tak dipercaya lagi oleh pena. kami yang dulu juga belajar berjalan kini dihambat untuk melangkah saat mereka berlari dan menginjak kami.
Kali ini pelajaran di lembaga pendidikan tinggallah pelajaran untuk mencerca, mengkritisi menjadi ajang memaki, tak lagi sempurna apalagi aplikasi yang sama sekali tidak tercermin dari pengetahuan, aku malu sebagai orang yang mampu melihatnya, aku takut karna dimana-mana mata hijau monster memata-matai. Sedangkan kawan ku yang lupa dan tidak mengenal teori tak pernah mau peduli. Kini aku sendiri dan memacu kemampuan sehingga mati bukanlah anggan. Karena mati yang kunanti dan tak pernah pergi. Inilah kami yang tidur tanpa mimpi. Selalu ada yang mengabdi tanpa harus memahami. Bodohnya kami, tapi hanya karena kami.Tak pernah membenci tanpa sebab selalu berakibat. Derap loncatan guevara di medan perangsemangat kami. Pacuan kuda diponegoro masa kelamku, Ombak pantai menjadi syarat perjuangan tanpa henti. Janganlah berhenti karena jeda pun bukan karakter yang di nanti. Kamu, dia, aku , bukan istri kemenangan tapi mereka, kami, dan kita gerombolan bermoral penuh etika seorang pemenang. Mungkin ini tanpa arti atau tidak mengerti, mungkin ini tak dinanti atau sudah pergi, mungkin ini maksud kami tapi mimpi bukanlah ilusi. Mimpi sebuah kenyataan yang tak terelakan. sekali lagi jangan pernah berhenti, bari kata selalu mendampingi, Opera penguasa segera hilang bersama peradaban usang.

– [Amar Raja] 2011 –

Leave a comment