Buka mata dengan analisa, lumuri mulut dengan proses, dan Hidupkan ekonomi dengan perjuangan

Sebuah celotehan dari seorang anak yang pernah membaca artikel dari beberapa orang terkenal utama dalam bidang ekonomi. Kesadaran paling awal yang terbangun dari tidur panjang adalah “bahwa kini manusia lebih semangat dengan siapa(yang terkenal berkata) bukan dengan apa(yang dibicarakan)”. Kesamaan analisa tanpa data oleh penguasa, pengusaha, akademisi, dll akan diterima di banding dengan analisa sama penuh data oleh manusia tak berlegitimasi dewa dalam bidangnya. Sampai kapan ini akan berlangsung?, not my business… Ini hanyalah sebuah pmicu untuk menjadikan diriku memiliki gelar untuk melegitimasi seluruh bait pebicaraan, baik kebohongan atau kebenaran.

Mereka yang terproyeksi baik di kalangan masyarakat sekalipun hingga saat ini belum dikatakan berhasil dan menghegemoni. Tidak bukan karena seonggok bongkahan Imperilaisme yang masih tersoyok untuk mendominasi. Dobrakan kekuatan Independen kepada Imperialisme terus bergulir dan mencoba menjadi malaikat yang membangunkan tidur panjang orang banyak yang tertindas di dunia. Upaya itu tergambar di berbagai media, karya beliau-beliau ini yang selalu berteriak “Inilah kebenaran!” :

1. Kwik Kian Gie dalam artikel-artikelnya salah satunya “kemerdekaan ekonomi?” dan berbagai artikel lainnya yang meneriakkan penipuan terselubung atas nama modal.

2. krugman degrees and dollars dan kebeciannya terhadap kampanye defisit anggaran dan berbagai artikel lainnya yang meneriakkan prioritaskan sektor riil pada The Unwisdom of Elites “PAUL KRUGMAN”May 8, 2011 at NYTimes, dengan sebuah siratan “Fokus pada pengurangan defisit tersebut sebetulnya merupakan prioritas yang keliru, karena concern jangka pendek kita saat ini mestinya pada pembukaan lapangan kerja.

3. Lembaran-lembaran milik john perkins(mantan economic hit man) dalam confessions of an economic hitman yang menceritakan dahsyatnya kekuatan diplomasi, negoisasi, dan pembodohan yang dilakukan Bank Dunia yang berselingkuh dengan dept.keuangan US. Halalnya berbagai cara yang pernah merubah sebuah arab saudi yang frontal dan melakukan embargo minyak pada US menjadi arab saudi yang patuh kepada Tuan Modal Amerika.

4. John Pilger yang setia hingga tuntas untuk karyanya The New Rulers Of the World semangatnya terungkap dalam sebuah ungkapan “Their power derives largely from an unrepayable debt that forces the poorest countries…. (“Kekuatan negara-negara penghisap didasarkan atas utang besar yang tidak mampu dibayar oleh negara-negara target penghisapan.”)

5. Bradley Simpson dengan Economists with Guns. Mengobrak-arik skema skandal perselingkuhan US yang melakukan intervensi hingga perundang-undangan di Indonesia. Sebenarnya tidak asing lagi, ketika KUHP masih menjiplak penjajah.

Apakah pernah digubris oleh segerombolan mahasiswa yang katanya intelektual dan menghasilkan langkah kongkrit? hanya 1-10% dari 25% jumlah mahasiswa, dan itu hanya 10% dari jumlah rakyat Indonesia. Luar biasa, seharusnya kepuasan intelektual Indonesia akan hal ini dan memahami dengan pengembangan analitis akan walfare case di Indonesia ini. Karena sebagai siswa di Indonesia berpendapat perlunya analisis yang lebih mendalam untuk kondisi ekonomi di dalam negri yang sangat mudah terdzolimi ini.

Satu hal yang belum terkuak di dalam kajian ekonomi dunia yang belum terkuak secara gamblang oleh barisan analisa tajam di atas, yaitu sistem ekonomi berbasis pada tanah atau feodalisme yang masih berkembang di beberapa negara yang salah satunya Indonesia.

Cengkerama sistem ekonomi setengah Feodal bersama Imperialisme dunia pimpinan Amerika serikat

Leave a comment